Sebuah studi baru yang dilakukan University of Granada di Spanyol menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan tidak menyebabkan perbedaan dalam ukuran intelektualitas ketika anak-anak berusia 6 tahun.
Hasil penelitian terbaru ini mendukung penelitian sebelumnya di Norwegia yang juga tidak menemukan perbedaan dalam IQ (Intelligence Quotient) antara anak usia 7 tahun yang ibunya pada saat hamil dan menyusui mengonsumsi suplemen minyak ikan dibandingkan dengan ibu yang tidak mengonsumsi minyak ikan.
Asam lemak seperti asam dokosaheksaenoat (DHA) yang ditemukan pada ikan dan makanan lain selama ini telah dianggap penting bagi janin yang sedang berkembang.
Pertanyaannya, apakah dengan menambahkan suplemen yang mengandung asam lemak tersebut dalam diet ibu hamil dan menyusui lebih lanjut akan dapat bermanfaat bagi bayi?
Untuk membuktikannya peneliti meminta ibu hamil selama paruh kedua kehamilannya untuk mengonsumsi pil yang mengandung minyak ikan, suplemen minyak ikan dengan folat, asam folat saja atau pil yang tidak mengandung suplemen apapun.
Pada 7 tahun kemudian, tim penelitian yang dipimpin oleh Dr. Cristina Campoy dari University of Granada di Spanyol, memberikan tes kecerdasan untuk 154 anak dari kelompok tersebut.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, anak-anak tersebut memiliki kecerdasan yang sama, terlepas dari jenis pil yang dikonsumsi oleh ibunya selama kehamilan. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa asam lemak seperti DHA tidak penting. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa, anak-anak perempuan yang memiliki tingkat tinggi DHA dalam sel darah merah, rata-rata memiliki kecerdasan yang tinggi pada tes kecerdasan pada usia 6 tahun.
"Bagaimana pun juga para ibu tidak terlalu perlu diberi suplemen minyak ikan. Mungkin kecerdasan anak dapat mencerminkan asupan DHA ibu bukan hanya dari suplemen saja, namun dari berbagai sumber selama jangka waktu yang lama. Mungkin juga berarti bahwa jangka panjang asupan asam lemak lebih bermanfaat dibandingkan dengan ibu yang menerima suplementasi DHA saja selama kehamilan," kata para peneliti.
Sebuah penelitian baru di Australia juga menemukan bahwa, suplemen DHA tidak membantu perkembangan penglihatan bayi.
Menurut Dr. Ingrid Helland dari Oslo University Hospital, yang memimpin penelitian sebelumnya Norwegia ada faktor-faktor lain seperti genetika, stimulasi sosial, nutrisi, dan lain-lain dalam membentuk kecerdasan anak.
"Meski begitu jika ada yang berkonsultasi pada saya, apakah harus mengonsumsi suplemen DHA atau tidak, saya tetap akan merekomendasikan suplemen tersebut. Namun tetap menekankan bahwa bukti ilmiah mengenai suplemen tersebut masih belum jelas," kata Dr. Ingrid seperti dilansir dari Epharmapedia, Minggu (30/10/2011).
0 komentar:
Post a Comment
Buat yang mau komen silakan tapi jangan Nyepam ya...